Jumat, 19 November 2010

Pendeta bakar AL-QUR'AN di amerika


Pendeta Amerika Bakar Al-Qur'an, Ulama Inggris Bakar Bendera Amerika

LONDON (voa-islam.com) – Ada aksi, maka ada reaksi. Itu sudah merupakan hukum Allah yang kekal dan abadi. Aksi pendeta sinting Terry Jones untuk menjadikan tanggal 11 September sebagai Hari Internasional Membakar Al-Qur'an, disambut reaksi tak kalah spektakulernya dari Inggris. Syekh Anjem Choudary, ulama London canangkan 11 September sebagai Hari Internasional Membakar Bendera Amerika.
Rencana pendeta sinting Terry Jones, untuk membakar 100 Al-Qur’an pada Sabtu, 11 September 2010 mendapat reaksi keras dari seluruh kaum Muslimin di dunia. Dari London, Syekh Anjem Choudary, ulama haq yang konsisten menyuarakan kebenaran menyerukan agar hari Sabtu, 11 September 2010 menjadi Hari Internasional Pembakaran Bendera Amerika. Akankah rencana ini berhasil meredam kegilaan pendeta Tery Jones?

Pemerintah AS Ikut Andil?

Rencana gila pendeta Evangelis di Florida Amerika Serikat untuk membakar Al-Qur’an ternyata tidak mampu dicegah oleh pemerintahan AS yang katanya super power itu. Padahal, Tery Jones hanyalah seorang pendeta dari gereja kecil di Gainesville, Florida, AS dan hanya memiliki pengikut 50 orang saja. Ironinya, pemerintahan tidak mampu atau tidak mau mencegah rencana gila yang ditentang hampir seluruh umat Islam di seluruh dunia. Gedung Putih hanya mampu khawatir akan dampak yang terjadi di Afghanistan yang bisa merugikan tentara Amerika. Padahal, dampaknya tidak hanya bisa terjadi di Afghanistan melainkan di seluruh dunia Islam. Lalu mengapa AS tidak mau mencegahnya?
…Rencana gila pendeta Evangelis di Florida Amerika Serikat untuk membakar Al-Qur’an ternyata tidak mampu dicegah oleh pemerintahan AS yang katanya super power…
Hingga saat ini, tidak ada pernyataan resmi dari Gedung Putih untuk menghentikan aksi provokatif yang akan dilakukan Pendeta Terry Jones yang memimpin Dove World Outreach Center. Hal ini tentu menimbulkan dugaan kuat bahwa pemerintahan Amerika sebenarnya juga setuju dengan aksi menyulut perang tersebut!
Yang lebih memprihatinkan, Jones tak akan ditangkap seandainya dia benar-benar mewujudkan rencananya untuk membakar Al-Qur’an. Dia hanya akan dituntut atas kejahatan ringan dan dikenai denda serta peringatan. Jones mengatakan, pembakaran Al-Qur’an ini dimaksudkannya untuk mengingat para korban tragedi 11 September dan untuk mengirim pesan peringatan untuk elemen radikal Islam. Bukankah aksi ini malah memicu timbulnya reaksi dari seluruh kaum Muslimin di seluruh dunia?

Beragam Aksi Balas Tery Jones

Beragam aksi digelar umat Islam di seluruh dunia untuk mencegah atau bahkan membalas rencana keji dan biadab pendeta gila Terry Jones untuk membakar Al-Qur’an, kitab suci umat Islam.
Di Indonesia, berbagai demo dan aksi juga sudah digelar menentang rencana pendeta sinting Terry Jones tersebut. Puluhan orang aktivis lintas agama mengadakan aksi di bunderan HI, Jakarta, Rabu (8/9/2010). Mereka meminta agar aksi pembakaran Al-Qur’an yang rencananya akan dilakukan oleh salah satu pendeta di Florida, AS, Terry Jones dihentikan.
Aktivis HTI berunjuk rasa pada Jum’at (3/9/2010) dan Sabtu (4/9/2010) di Kedubes AS mengecam dan mengutuk rencana pembakaran Al-Qur’an oleh Gereja Dove World Outreach Center di Florida, AS.
Dalam aksi tersebut, mereka membawa poster, selebaran, dan spanduk. Di antaranya berbunyi: “Hanya Khalifah yang bisa menghukum AS!; “Jawab Pembakaran Al-Qur’an dengan Jihad!”; “Kau Bakar Al-Qur’anku, Binasalah Kau!”; “Tegakkan Khilafah Pelindung Al-Qur’an!”.
Reaksi yang cukup keras dan setimpal akan datang dari London, UK. Syekh Anjem Choudary, pimpinan Islam4UK dan ulama haq yang dikenal konsisten memperjuangkan Islam, menyerukan kepada seluruh umat Islam agar menjadikan hari Sabtu, 11 September 2010 sebagai Hari Internasional Pembakaran Bendera Amerika. Seruan itu beliau sebarkan melalui situsnya yang beralamat di www.anjemchoudary.com.
…Syekh Anjem Choudary, ulama haq dari London, UK, menyerukan kepada seluruh umat Islam agar menjadikan hari Sabtu, 11 September 2010 sebagai Hari Internasional Pembakaran Bendera Amerika…
Nampaknya seruan ini akan cepat tersebar dan direspon oleh kaum Muslimin di seluruh dunia. Di London sendiri, rencananya akan diadakan demo di Kedubes AS, di 24 Grosvenor Square, Marylebone, London W1A 1 AE pada jam 1 PM.
Hanya saja, satu pertanyaan masih tetap tertinggal. Akankah rencana reaksi keras dari kaum Muslimin ini dapat menghentikan kebencian dari pendeta gila bernama Terry Jones di Florida, AS, untuk membakar Al-Qur’an kitab suci dan mulia kaum Muslimin? Wallahu’alam bis showab! [M Fachry]

Kamis, 18 November 2010

danau di bawah laut

Foto Danau Atau Samudra Di Dalam Laut "Subhanallah"




Peneliti menemukan samudera raksasa di bawah perut bumi Asia bagian timur. Mengapa disebut raksasa, volumenya diduga mencapai Samudera Arktika, atau sekitar 14 juta kilometer persegi.





Seperti dilansir livescience.com, penemuan itu ditandai dalam bentuk sebuah bagian besar volume air yang ditemukan di bagian mantel Bumi.



Si penemu adalah Michael Wysession, seismologis dari Washington University, St Louis dan mantan mahasiswanya, Jesse Lawrence, yang kini mengambil studi di University of California, San Diego.


Temuan tiga tahun lalu itu akan dipublikasikan dalam monografi di jurnal American Geophysical Union. Temuan itu berasal dari pengamatan seismograms.

Data diambil dari catatan dalam gelombang yang dihasilkan kali terjadi gempa bumi. Titik-titik itu dikumpulkan dari instrumens yang tersebar di seluruh planet ini.


Keduanya melihat ada sebuah wilayah di bawah Asia yang dapat meredam gelombang seismik. Akibatnya, gelombang seismik itu menjadi "menipis" dan juga membuat getaran semakin lama semakin turun sedikit.

"Air sedikit memperlambat kecepatan gelombang," Wysession menjelaskan. "Banyak redaman dan air sedikit memperlambat redaman, sesuai dengan prediksi. Itu sangat baik."



Pada prediksi penghitungan sebelumnya berlaku, jika lempengan dingin dari dasar laut itu tenggelam ribuan mil ke mantel bumi, maka suhu panas akan menyebabkan air yang tersimpan di dalam batu menguap keluar.

"Itulah yang kami tunjukkan di sini," kata Wysession. "Air di dalam batu turun dan tenggelam dari lempengan. Dan itu cukup dingin, tapi semakin dalam semakin panas dan dan akhirnya rock menjadi tidak stabil dan kehilangan air."


Air kemudian naik ke atasnya wilayah, yang menjadi jenuh dengan air. "Itu akan tetap terlihat seperti batu kepada Anda," Wysession kepada LiveScience. "Anda harus meletakkannya di laboratorium untuk menemukan air di dalamnya".

Meskipun mereka tampak padat, komposisi dari beberapa batuan dasar laut itu mencapai sekitar 15 persen air. "Molekul air sebenarnya terjebak dalam struktur mineral batu," Wysession menjelaskan.

"Seperti yang Anda panaskan ini, akhirnya dehidrasi. Ini seperti mengambil tanah liat. Dan tembakan itu untuk mendapatkan semua air keluar. "

Para peneliti memperkirakan bahwa di atas kadar 0,1 persen dari batu yang tenggelam ke dalam mantel bumi itu adalah air. Bagian itu bekerja keluar tentang nilainya Samudra Arktik air.

"Itu benar-benar belakang jenis amplop perhitungan," kata Wysession. "Itu yang terbaik yang dapat kita lakukan pada saat ini."